10.20.2012

WARO



Waro adalah berusaha menghindari terhadap apa-apa yang diharamkan oleh Allah swt. Baik untuk perut, seksualitas, maupun panca indera.


Bahkan para ulama dan kiai dahulu selalu menjauhi yang syubhat (tidak jelas status kehalalan dan keharamannya). Dengan kehati-hatian, kesabaran, komitmen, dan ketakwaannya kepada Allah maka ilmunya tidak saja bermanfaat bagi dirinya, tapi juga berguna bagi seluruh umat, bangsa dan negara.

Waro’ itu ada tiga macam:
Pertama, waro’ al-adli yang disebut juga waro’ al-ihsan adalah menjaga diri dari yang diharamkan Allah baik untuk isi perut maupun seksual.
Kedua, waro’ al-iman, selalu berusaha menghindari-menjauhi makanan yang diharamkan Allah, dan Ketiga, waro’ al-takwa, selalu berusaha menghindari-menjauhi kemaksiatan yang bisa dilakukan oleh mata, telinga, mulut, hidung (panca indera), menjaga diri dari sesuatu yang dibenci Allah dan RasulNya (makruh), menghindari yang syubhat dan menjaga diri dari lupa Allah, selalu ingat Allah.
Siapa saja bisa. Orang awam bisa. Karena berperilaku waro’ tersebut tidak tergantung kepada kepintaran dan kepandaian seseorang, melainkan berdasarkan kepada kebersihan hati. Justru banyak orang pintar tapi keberadaannya merusak umat, rakyat, dan menghancurkan negara. Jadi kepintaran seseorang tidak menjamin mereka bersikap waro’.

1 komentar:

Pengobatan Kencing manis mengatakan...

semoga saja bisa untuk direalisasikan,aamiin

Posting Komentar

Terimakasih sahabat telah berkunjung di blog sederhana ini
saya ada blog yang lain yaitu taman kunang-kunang terimakasih

Artikel

Followers