“Tidak beriman seorang hamba dengan keimanan yang sepenuhnya sampai ia meninggalkan bohong meski dalam bercanda dan meninggalkan perdebatan meskipun dalam posisi benar” (H.R. Ahmad dari Abu Hurairah r.a. )
Iman dan kebohongan tidak bisa menyatu dalam hati seorang mukmin. Kebohongan akan mengarah kepada kemunafikan. Keduanya seperti dua sisi mata uang yang bersisian. Tidak ada yang bernama bohong putih atau bohong hitam, kebohongan kecil tetaplah ditulis sebagai kebohongan. Sikap seperti membanggakan diri, bercanda, dan berkelakar juga dapat menjerumuskan kepada kebohongan. Bentuk kebohongan terbesar terhadap Allah adalah kebohongan dalam berniat, berjanji, dan beramal
iya...kebohongan hanya membuat kita berada pada konflik tak terselesaikan.....apalagi klo kita terbuat dari sekerat kayu......hidung ini akan terus memanjang jika kita terus berbohong...petuah yang sesalu ku ingat...!!!
7 komentar:
Iman dan kebohongan tidak bisa menyatu dalam hati seorang mukmin. Kebohongan akan mengarah kepada kemunafikan. Keduanya seperti dua sisi mata uang yang bersisian. Tidak ada yang bernama bohong putih atau bohong hitam, kebohongan kecil tetaplah ditulis sebagai kebohongan. Sikap seperti membanggakan diri, bercanda, dan berkelakar juga dapat menjerumuskan kepada kebohongan. Bentuk kebohongan terbesar terhadap Allah adalah kebohongan dalam berniat, berjanji, dan beramal
bohong ntu dosa...
bertobatlah...
ntar dikutuk kayak pinokio
jadi inget dolo suka berbohong apalagi kalo udah menyangkut duit belanjaan
iya...kebohongan hanya membuat kita berada pada konflik tak terselesaikan.....apalagi klo kita terbuat dari sekerat kayu......hidung ini akan terus memanjang jika kita terus berbohong...petuah yang sesalu ku ingat...!!!
aku paling benci kepada pembong hehe
Berbohong emang salah satu sifat yg paling gw gak suka tapi klo berbohong demi kebaikan gmn sob xixixi...:D
berbohong, saya dulu suka, tapi kini ampun dah! kapok
Posting Komentar
Terimakasih sahabat telah berkunjung di blog sederhana ini
saya ada blog yang lain yaitu taman kunang-kunang terimakasih