11.16.2010

Kesedihan



Sahabat ...................................
Kesedihan adalah awal mula dari depresi.
Maka kesedihan yang berlebihan itu selayaknya dihindari.


Di dalam Alquran dijelaskan bahwa tabiat manusia memang suka sedih dan berkeluh-kesah. 

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh-kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh-kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir," (al-Ma`arij:19-21).

Sebagai manusia, Rosulullah SAW pernah merasa sangat sedih karena penduduk Makkah menolak beriman. Hal ini diterangkan dalam surat asy-Syu`ara ayat 3,  

 "Boleh jadi engkau (Muhammad) akan membinasakan dirimu karena mereka tidak beriman." 

Pada masa terputusnya wahyu, Rosulullah juga sangat sedih karena cemas Allah telah meninggalkannya. Begitu beratnya kesedihyan yang dialami Nabi pada waktu itu sehingga ia merasa hendak mencampakan diri dari jabal Kubis. Begitu juga ketika isteri Nabi, Khadijah dan pamannya, Abu Talib meninggal dalam waktu berdekatan. Nabi merasa kehilangan dua orang yang selalu membelanya dan menghibur hatinya dalam menghadapi tantangan dan ancaman dari pihak Kuraisy. Keadaan itu sangat memukul batin Nabi saw. sehingga tahun itu disebut `am al-huzn (tahun dukacita) 
Allah tidak akan mengambil sesuatu pun dari manusia kecuali Dia akan menggantinya dengan yang lebih baik. Itu akan terjadi apabila anda mau bersabar dan ridha dengan keputusan-Nya.

Janganlah merasa sedih atas suatu musibah, karena setiap musibah yang ditakdirkan Allah merupakan sebuah ujian yang telah disiapkan imbalannya berupa pahala dan ganjaran yang besar yaitu surga. Biasakan diri anda untuk melihat sisi positif yang ada di balik setiap musibah. Masa yang dilalui di dunia ini amat singkat. Apa yang ada di dalamnya juga terlalu murah untuk dihargai. Sebaliknya, akhirat lebih baik dan kekal. Siapa saja yang tetap beriman ketika terkena musibah di dunia akan mendapat balasan yang sempurna di akhirat nanti. Siapa saja yang kelelahan karena menahan musibah agar tidak mengurangi ketaatannya kepada Allah dan malah meningkat akan merasakan kenyaman di akhirat. Sebaliknya, orang-orang yang bergantung pada kehidupan dunia, bergelimang dengan gemerlapnya, maka yang ada dalam benak mereka hanyalah rasa takut akan kehilangan kesenangan duniawi. Mereka selalu disibukkan dengan urusan dunia saja, karena yang mereka cari hanyalah kehidupan dunia. Oleh karena itu berbagai musibah dan kesulitan yang menimpa, terasa berat oleh mereka. Karena mereka hanya bisa melihat apa yang tampak di mata. Mereka tidak bisa melihat sesuatu dibaliknya. Apapun yang hilang adalah perantara untuk mendatangkan keuntungan. Sesungguhnya dalam setiap musibah yang terdapat isyarat bahwa orang itu akan mendapatkan sesuatu dari pencipta-Nya.

7 komentar:

Blogger Admin mengatakan...

salam knal bang...saya ikut jd follower anda....tp jgn lupa gantian,ok....visit my blog!!!!u're join in good jobs!!!

Blogger Admin mengatakan...

oya tuker link sekalian ya.........saya udah pasang banner anda di blog saya

Blogger Admin mengatakan...

tak tunggu loh...jangan lupa banner ku juga di pasang....ok... www.ruangkremasi.blogspot.com

kurniawan.q mengatakan...

terimakasih sobat udah pasang banernya...

non inge mengatakan...

bener banget... setiap apa yang terjadi dan dibalik musibah dimaksudkan bukan untuk membuat kita bersedih tapi menjadi jalan untuk dekat padaNya ^^

Belajar CorelDRAW mengatakan...

Makasih sob,sedihku jadi ilang sekarang.

Suparyanto mengatakan...

Memang semuanya harus dikembalikan kepada yang Empunya,..Semoga kesedihan menjauhi kita sahabat.

Posting Komentar

Terimakasih sahabat telah berkunjung di blog sederhana ini
saya ada blog yang lain yaitu taman kunang-kunang terimakasih

Artikel

Followers