Desir angin malam membuyarkan lamunanku,
seakan dia menyapa kenapa aku masih terpaku.
Menyendiri duduk dalam gelap,
bercumbu dengan sang malam.
Tanpa terasa buliran-buliran kristal mengalir di pipiku
Allah…
aku ingin menghadapMu,
ku ingin mempersembahkan pengabdian terbaikku,
yang akan jadi bukti betapa aku mencintaiMu,
dan Engkau menatapku dg penuh cinta..
aku ingin menghadapMu,
biarlah kepayahan ; kelelahan itu
menjadi saksi pengorbanan
biarlah setiap pahit & beratnya perjuangan
menjadi saksi manisnya balasanMu
biarlah setiap ujian itu
menjadi pengokoh bangunan cintaku
tinggi menujuMu
Dan di akhir nanti,
Engkau panggil kami
“Ya ayyatuhan Nafsul Mutmainnah…
irji’i ilaa rabbiki radhiyatam mardiyyah…
fad-khuli fii ‘ibadii…
wad khuli jannatii…
6.01.2013
10.20.2012
Divisi Riya' dan 'Ujub
Hari-hari pertarungan besar dalam diri tak kunjung reda. Perang melawan diri sendiri, melawan hawa nafsu, melawan ego dan segala lapisan pasukan kejahatan jiwa.
Semua bisa dirasakan dengan kejernihan batin dan kebersihan jiwa, sebegitu tipis batas-batasnya.
Mari tengok barisan-barisan moral buruk, akhlak jiwa yang runtuh, dan tatanan hati yang tercerabut dari akarnya lalu menimbulkan berantakan dalam kehidupan.
Dua divisi pasukan keburukan ini telah mengoyak jiwa
WARO
Langganan:
Postingan (Atom)